Delapan Desainer Busana Muslim Indonesia Siap Tampil di Paris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Delapan desainer dan jenama busana Muslim Indonesia bersiap tampil di Paris. Mereka akan tampil dalam ajang bergengsi Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF), ajang busana Muslim terbesar di Indonesia sebagai rujukan bagi industri busana Muslim dunia.

Ada lima desainer terpilih hasil kurasi dari program IKRA Indonesia dengan mengeksplorasi keragaman wastra Indonesia, yaitu Syukriah Rusydi dengan tenun Aceh, Sanet Sabintang dengan batik Banyuwangi serta tenun dan batik Jember, Wening Angga dengan wastra Bali, yaitu songket Jembrana dan tenun Rang-rang, Thiffa Qaisty dengan wastra Melayu, yaitu tenun Riau dan songket Sumatera Barat, Anggia Handmade dengan batik Cirebon. Selain itu ada tiga desainer dan jenama lainnya yang turut berpartisipasi yaitu Itang Yunasz dengan tenun Gringsing Bali dan songket Palembang, bersama desainer tamu, Khanaan dengan tenun Garut dan batik Pekalongan, dan Kami dengan kain Endek Bali.

IN2MF in Paris akan menghadirkan koleksi Spring-Summer 2024. Ajang ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI dan Indonesia Fashion Chamber (IFC). IN2MF diluncurkan pada Oktober 2022. Perhelatan ini turut didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris dan Ivan Gunawan Cosmetics sebagai Official Make up Brand.

“Untuk mewujudkan target Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia dan menjadi acuan modest fashion dunia yang dicanangkan oleh Pemerintah RI, maka kami membawa modest fashion Indonesia ke pusat fesyen global, di Paris,” ujar Ita Rulina, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia dalam siaran pers, Jumat (1/9/2023).

Ita mengatakan dua aspek yang ditarget dari pelaksanaan IN2MF in Paris. Pertama, mempromosikan event IN2MF agar semakin dikenal di kancah dunia. Kedua, membawa produk dan desainer modest fashion Indonesia ke Paris dengan mengedepankan wastra dan narasi tentang nilai-nilainya.

“Kita harus menggunakan strategi yang mendobrak ini agar modest fashion Indonesia dapat unjuk gigi dan bersaing dengan desainer global,” jelasnya.

IN2MF mengintegrasikan kegiatan fashion show dan trade show B2B & B2C sebagai etalase produk modest fashion unggulan Indonesia yang siap merambah pasar global dari segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun trend terkini. IN2MF ditargetkan untuk mengakselerasi terwujudnya Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Tahun ini, untuk pertama kalinya IN2MF dihadirkan di kota mode dunia, Paris, sebagai rangkaian dari Road to IN2MF 2023. IN2MF in Paris akan diselenggarakan pada tanggal 2 September 2023 di The Westin Paris-Vendome, Kota Paris, Prancis.

IN2MF in Paris ditujukan untuk memperlihatkan keunggulan dan keragaman busana Muslim Indonesia termasuk perkembangan terkini industri busana Muslim dan gaya hidup halal Indonesia ke pasar global, khususnya Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fesyen dunia.

Pelaksanaan IN2MF in Paris diharapkan dapat menarik perhatian pasar Eropa untuk menghadiri event IN2MF yang menjadi bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), yaitu forum kolaborasi bergengsi skala internasional bagi pengusaha dan investor syariah, termasuk modest fashion dari seluruh dunia, pada tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023 di Jakarta.

IN2MF berkomitmen untuk mendorong pelaku industri modest fashion Indonesia untuk menerapkan konsep sustainability dan mengoptimalkan pemanfaatan kekuatan sumber daya lokal, di antaranya pemakaian wastra Nusantara sebagai upaya pelestarian budaya leluhur Indonesia dan menjadi pembeda produk modest fashion Indonesia dengan negara lainnya di pasar global.

Dengan mengusung tema “Weaving Sustainability into Modest Fashion with Wastra Indonesia,” IN2MF in Paris akan menampilkan keindahan wastra Indonesia dalam desain modest fashion yang inovatif, stylish, dan sustainable. Dengan mengangkat wastra dan budaya Indonesia melalui fesyen, IN2MF in Paris diharapkan dapat memberikan pengalaman berbeda kepada industri fesyen dunia.

Keranjang Belanja